Minggu, 28 November 2010

dongeng

seandainya
bahagia kita tak hanya sekedar cerita
yang kelak akan menjadi legenda dan ditulis dalam buku sejarah manusia

serupa
kisah manusia yang (katanya) takut akan penciptanya
serupa
dongeng tentang manusia yang (katanya) mencintai pasangannya untuk selamanya

dongeng , yang tercipta agar kita lelap dalam senyap , terbius dalam harap.
rintik hujan percik kaca
meninggalkan imaji kabur sekitar

Senin, 15 Juni 2009

akuTahuSesuatu

aku tahu sesuatu..

rangkaian kata yang kutulis
pasti bukan yang pertama untukmu

Irama yang mengiringinya
pasti sudah pernah kau dengar sebelumnya

kataku iramaku sama saja
tak ada beda dengan mereka

tapi aku tak ingin apa-apa melalui kata dan irama
selain melihat kau tertawa dan bahagia

daun

Seperti angin yang menuntun daun gugur
ketempat pembaringannya..

kuhanya ingin merasa
tanpa tahu kemana

cukup seperti itu..

kataKU

"aku adalah awal cerita
kau adalah akhir bahagia.."

Senin, 08 Juni 2009

penjejak pelangi

"Kemarilah, disini pelangi hampir tiba, nikmatilah pelangi ini bersamaku"
"Pelangi memang indah, tapi ia cepat sekali menghilang. lagipula aku sudah pernah menikmati pelangi dengannya"
"kujamin denganku akan berbeda"
"Berbeda?
"Dengannya pelangi itu hanya bisa kaulihat, denganku kau bisa menjejak pelangi itu bersamaku"
"menjejak?"
"jangan lihat aku seperti itu, aku sudah pernah menjejak pelangi"
"lalu?"
"aku terjatuh"
"kau mau aku terjatuh bersamamu?"
"aku takkan pernah membuatmu terjatuh, Aku sudah pernah menjejak pelangi"
"tapi kau terjatuh"
"ya, tapi kutelah belajar dari kesalahanku."
"memang apa kesalahanmu?"
"aku terpeleset"
"kenapa?"
"Dia yang dahulu menjejak pelangi denganku, kulepaskan tangannya, dan dia jatuh. aku pun jatuh"
"HaH?"
"Ya, ya itu memang salahku"
"aku takut kau akan melakukan hal yang sama padaku."
"Denganmu, ku akan memulai lembaran baru, dengan cara yang berbeda. Karena kau dan dia memang tak sama.maka kutakkan melakukan hal yang sama"
"kalo ku tak mau"
"kuakan menjejak pelangi sendiri, tak peduli berapa kali pun kujatuh, kuakan bangun dan kembali menjejak pelangi itu."

Jumat, 05 Juni 2009

Bolehkah aku tersenyum?

Ketika pelukis cahaya melihat secercah sinar pantas untuknya menggoreskan kuas kembali.
"dimana kanvasku? tempat dimana dahulu kumerasa sangat nyaman, dimana tiap guratan kuas menceritakan keindahan dan kebusukan, kebaikan dan kejahatan, dan juga hidup dan matinya diriku."


Bolehkah aku tersenyum?

Kala guratan pertama cahaya yang dalam kanvas menawarkan ilusi lukisan yang berakhir indah.
"Haruskah kuberhenti saat ini, saat ilusi lebih dari layak untukku.
Aku yang lebih banyak menggurat luka ketimbang tawa."


Bolehkah aku tersenyum?

Kala malam tiba, dan kuberanikan berkata "selamat malam cahaya,"
guratan terakhir ini milikmu..


dan kini

Bolehkah aku tersenyum?



-psp-